Senin, 24 Agustus 2015

KEMENLU RI mulai angkat bicara Soal Kematian TKW Asal Grobogan

Filled under: , ,

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir. (Ist)
Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), tewas dibunuh oleh majikannya di Yordania. Demikian keterangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

"Kami mendapat laporan bahwa pada tanggal 15 Agustus ada kejadian di Yordania. Ada satu TKI dari Jawa Tengah dibunuh oleh majikannya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Arrmanatha menyampaikan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yordania menerima laporan dari otoritas setempat mengenai kematian TKI berusia 30 tahun berinisial S yang menjadi korban pembunuhan di Kota Irbid, yang terletak 92 kilometer dari Amman, ibukota Yordania.

"Dia (S) awalnya bertengkar dengan majikan yang berakibat fatal. Yang bersangkutan dipukul di belakang kepala. Hasil otopsi (menunjukkan) memang dipukul di belakang kepala. Kemudian dia (S) meninggal dunia," ujarnya.

Arrmanatha menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan adalah istri dari majikan yang merupakan anggota dari kepolisian militer setempat. Terkait kejadian tersebut, menurut dia, Pemerintah Indonesia meminta agar kasus pembunuhan itu ditindaklanjuti oleh otoritas hukum di Yordania.

"Kita akan terus meminta hal ini untuk benar-benar ditindaklanjuti. Kita sudah diinformasikan oleh otoritas Yordania bahwa pelaku telah ditahan dan diinvestigasi," ungkap Arrmanatha.

Jubir Kemlu juga menyebutkan bahwa sampai sekarang masih belum diketahui motif dibalik pembunuhan tersebut. Dia lebih lanjut menyampaikan bahwa jenazah TKI berinisial S itu akan dipulangkan ke Indonesia pada Senin (24/8).

"Kami sudah berkoordinasi sehingga tanggal 24 Agustus ini jenazah dipulangkan. Kami juga sudah memberitahukan keluarganya di Jawa Tengah. Mungkin besok atau besok malam ini jenazah sampai (di Indonesia)," tukas Arrmanatha.


(adiantoro/ant)

Sumber : http://www.harianterbit.com/hanterdunia/read/2015/08/24/39204/0/19/TKI-Asal-Grobogan-Jateng-Tewas-di-Yordania-Dibunuh-Majikan

Posted By Desa Saban17.53.WIB
Ditulis oleh: DESA SABAN DESA SABAN Updated at : 17.53.WIB

Lagi - Lagi TKW Asal Grobogan Tewas

Filled under: , ,

TEWAS DIHAJAR MAJIKAN - Foto Saerah (25), warga Grobogan, Jawa Tengah. Ia tewas dihantam majikannya menggunakan benda tumpul di Yordania. 
GROBOGAN - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Gebangan, Desa Karanggeneng, RT 07 RW 02, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tewas setelah dianiaya majikannya di Yordania.

Janda bernama Saerah (25) ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah majikannya menghantamkan benda tumpul ke kepala pembantunya itu. Otoritas setempat telah menangkap majikan perempuan Saerah.

Kakak korban, Sulastri (30), memperoleh informasi kematian adiknya dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yordania. Keluarga merasa terpukul mendengar kabar duka tersebut.

Saerah adalah anak keempat dari enam bersaudara pasangan Mukmin dan Podi. "Kata mereka Saerah meninggal pada 13 Agustus," ujar Sulastri kepada Tribun Jateng di rumahnya, Sabtu (22/8/2015).

Selama ini Saerah dikenal sebagai anak pendiam, baik, saleh dan berbakti kepada orangtuanya. Sulastri tak henti-hentinya menangisi kepergian adik kesayangannya itu yang sudah meninggalkan rumah untuk bekerja di Yordania sejak 2009 lalu.

Pada awal dia bekerja, Saerah sempat menghubungi keluarga melalui telepon setibanya di Yordania. Dalam percakapan itu, ia mengutarakan perasaan takut serta kecewa karena majikan perempuannya bersikap kasar terhadapnya.

"Dia sekali menelepon pada 2009. Setelah itu Saerah tak pernah menelepon. Kami bahkan sempat mencari tahu melalui PJTKI di Jakarta, namun kata mereka Saerah sudah tidak bisa dihubungi lagi karena nomor telepon rumah majikan tidak aktif," beber Sulastri.

Ayah korban, Mukmin (60), berharap jenazah Saerah segera dipulangkan ke kampung halamannya. Mukmin meminta aparat penegak hukum di Yordania menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku pembunuh putrinya.

"Rencananya akan diterbangkan dari Yordania pada 25 Agustus dan sampai di Bandara Ahmad Yani Semarang pada 26 Agustus. Kami berharap pelaku pembunuh anak saya dihukum sesuai dengan perbuatannya, " tutur Mukmin. (Tribun Jateng/Tribunnews).


Sumber : http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/08/23/saerah-tkw-asal-grobogan-tewas-dihantam-majikan-perempuan

Posted By Desa Saban17.47.WIB
Ditulis oleh: DESA SABAN DESA SABAN Updated at : 17.47.WIB

Kamis, 20 Agustus 2015

Lelang Perbaikan Alun-alun Purwodadi Gagal Lagi

Filled under: , ,

Salah satu sudut Alun-alun Purwodadi. (Foto: M taslim Hadi)
GROBOGAN – Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCTK) Grobogan kembai gagal meaksanakan lelang proyek perbaikan Alun-alun Purwodadi, menyusul belum ada kontrator yang memenuhi syarat dan menawar sesuai harga pagu yang ditawarkan Pemkab Grobogan. Padahal, DCTK setempat sudah dua kali melakukan lelang melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

“Tahun 2014 lalu juga gagal kita lelangkan. Problemnya, selain tidak ada yang menawar sesuai pagu, juga waktunya terlalu mepet. Padahal proyek Alun-alun Purwodadi sangat diharapkan Bapak Bupati bisa terealisir sebelum masa jabatannya habis Maret 2016, dan dijadikan kenang-kenangan selama menjabat dua periode,” kata Kepala DCTK Grobogan Moh Chanif, Kamis (20/08/2015).

Dijelaskan, Pemkab Grobogan telah menyediakan anggaran melalui APBD 2015 sebesar Rp 8 miliar. Sebanyak Rp 2,5 miliar diantaranya bantuan Gubernur Jateng. Pada lelang tahap pertama, ada 48 kontraktor yang mendaftar. Sebanyak 5 kontraktor diantaranya yang berani mengajukan penawaran harga. Namun harga yang diajukan di atas harga pagu.

"Panitia kemudian melakukan lelang ulang. Ada 37 kontraktor yang mendaftar, sebanyak 4 diataranya juga menawar dengan harga di atas pagu yang ditetapkan. Kami kemudian mengadakan rapat dengan SKPD terkait dan diputuskam perbaikan Alun-alun tidak bisa dikerjakan tahun ini. Masalah ini sudah kami sampaikan kepada Bapak Bupati,” terang Chanif.

Dengan gagalnya perbaikan proyek Alun-alun tersebut, anggaran yang disediakan akan dikembalikan ke kas daerah, termasuk dana bantuan gubernur Rp 2,5 miliar akan dikembalikan ke Pemprov Jateng. (Tas)

Sumber : http://krjogja.com/read/271569/duh-lelang-alun-alun-purwodadi-gagal-lagi.kr

Posted By Desa Saban22.15.WIB
Ditulis oleh: DESA SABAN DESA SABAN Updated at : 22.15.WIB

Selasa, 18 Agustus 2015

Dua Ruas Jalan Provinsi Diajukan Dianggaran Perubahan

Filled under: , ,

DIKEBUT: Pembangunan Jalan Purwodadi-Toroh mulai dikebut untuk mengejar waktu sampai waktu yang ditentukan. SIROJUL MUNIR/RADAR KUDUS
GROBOGAN - Pembangunan jalan provinsi yang melewati Grobogan mendapatkan tambahan pembangunan lagi dalam anggaran perubahan APBD Provinsi Jateng. Tambahan itu berada di Jalan Wirosari-Singget Doplang sekitar dua kilometer dan Jalan Purwodadi-Geyer satu kilometer.

Kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Jateng Wilayah Purwodadi Barkah Widiharsono melalui Kasi Jalan Purwadi mengatakan, penambahan anggaran ini karena banyak jalan di Grobogan belum bagus. Usulan pembangunan jalan selalu diajukan.

-Anggaran pembangunan jalan di APBD Perubahan 2015 sudah kami ajukan. Penambahan jalan ini untuk menambah pembangunan jalan,รข€kata Purwadi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, pembangunan jalan yang melewati Grobogan mulai dikerjakan kembali. Dari tujuh paket jalan itu, ada tiga ruas jalan sudah selesai, meski akhir kontrak pembangunannya November mendatang.

Tiga ruas jalan ini adalah Jalan Purwodadi-Wirosari, Jalan Wirosari-Kunduran, dan Jalan Wirosari-Sulursari. Tiga jalan ini selesai sebelum Lebaran.

Sedangkan empat ruas jalan belum selesai. Yaitu, Jalan Purwodadi-Godong, Jalan Purwodadi-Geyer, Jalan Purwodadi-Klambu, dan Jalan Kuwu-Galeh. (mun/ris)

Penulis: Sirojul Munir | Radar Kudus


Sumber : http://www.radarpekalonganonline.com/89891/dua-ruas-jalan-provinsi-diajukan-dianggaran-perubahan

Posted By Desa Saban20.30.WIB
Ditulis oleh: DESA SABAN DESA SABAN Updated at : 20.30.WIB

Warga Grobogan Kekurangan Air Bersih

Filled under: , ,

DROPING AIR: Sejumlah siswa SMPN 1 Purwodadi memberikan bantuan air bersih di Desa Karanganyar, Purwodadi, kemarin. SIROJUL MUNIR/RADAR KUDUS
GROBOGAN - Bencana kekeringan di Grobogan semakin meluas. Tercatat ada 74 desa dan 13 kecamatan yang mengalami kekeringan. Wilayah itu sudah mendapatkan didroping dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan.

Saat ini pemberian droping air terus dilakukan. Setiap hari permintaan droping dari warga desa minimal 10 tangki,kata Kasi Kedaruratan Masrikan kemarin.

Menurutnya, droping air tidak hanya dari Pemkab Grobogan. Tetapi menerima dari bantuan dari berbagai pihak. Sebab, kebutuhan air droping sangat banyak.

Banyaknya bantuan droping air ini sangat membantu kami untuk memenuhi permintaan dari warga yang membutuhkan,terangnya.
Bantuan droping air bersih juga diberikan SMPN 1 Purwodadi kemarin. Mereka melakukan droping di Desa Karanganyar, Gendingan, Nambuhan, Rejosari, dan Kandangan, Kecamatan Purwodadi. Setiap desa mendapatkan air bersih sekitar 4.000 liter.

Pemberian droping air bersih ini sebagai kepedulian kepada kami kepada warga. Dana ini berasal dari iuran siswa, kata Kepala SMPN 1 Purwodadi Budiyono.

Sementara itu, Suwarno 45, salah satu perangkat Desa Karanganyar mengaku, senang atas bantuan ini. Kami mengalami kekeringan sudah hampir tiga bulan ini. Sumur-sumur banyak yang kering,jelas Suwarno. (mun/ris)

Penulis: Sirojul Munir | Radar Kudus

Sumber : http://www.radarpekalonganonline.com/89895/warga-grobogan-kekurangan-air-bersih

Posted By Desa Saban20.19.WIB
Ditulis oleh: DESA SABAN DESA SABAN Updated at : 20.19.WIB

Heboh Kabar Harimau Muncul di Pegunungan Kendeng Grobogan

Filled under: , ,

Harimau Jawa, satu contoh harimau yang dinyatakan punah. Foto: Wikipedia Harimau Jawa, satu contoh harimau yang dulu pernah ada di Pulau Jawa, kini dinyatakan punah. Beberapa kali kabar kemunculan satwa ini mengemuka, walaupun memungkinkan, tetapi masih perlu dikuatkan bukti-bukti. Foto: Wikipedia 
Kabar kemunculan tiga harimau loreng/Jawa (Panthera tigris sondaica) menggegerkan warga Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat ( 24/7/15).

Heriyanto, Kepala Desa Bandungsari mengatakan, berdasarkan pengakuan dan penelusuran warga di sekitar sungai maupun ladang ditemukan sisa jejak kaki yang diduga bekas injakan harimau.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Perhutani dan Kepolisian,” katanya, dihubungi Mongabay.

Dia mengatakan, dari jejak seperti harimau dan beberapa warga berulang kali memergoki ketiga harimau loreng tengah meminum air sungai di perbatasan hutan dengan desa. Lantaran takut, warga hanya menyaksikan ketiga harimau secara bersembunyi. “Saat ini kami berjaga 24 jam di perbatasan dengan hutan dan perkampungan.”

Imam, saksi mata seperti dikutip dari Tribunnews.com mengatakan, berulang kali melihat ketiga harimau loreng minum di sungai yang sudah menyusut. “Bahkan, kami juga melihat harimau itu bermain di ladang perkampungan. Karena takut kami hanya membiarkan. Yang satu berukuran besar, yang dua lebih kecil,” kata Imam.

Di Hutan Larangan Pegunungan Kendeng di Pati, petugas hutan Perhutani juga pernah melihat langsung dan memfoto jejak harimau loreng. Bambang warga Desa Wukirsari, Pati mengatakan, penjaga hutan perhutani pernah memfoto jejak. “Seharusnya foto masih disimpan. Kemungkinan ada harimau Jawa, hutan larangan masih ada macan tutul, burung merak dan spesies lain,” kata Bambang.

Habitat harimau Jawa

Didik Raharyono, peneliti harimau Jawa punya pendapat menguatkan kemungkinan itu. Kabar kemunculan harimau Jawa, katanya, sangat mungkin di Hutan Grobogan. Sejarahnya, Pegunungan Kendeng Utara, memang bagian dari habitat harimau. “Sekitar 1975, kakek saya masih melihat langsung, karena tetangga ada yang mengambil anakan harimau loreng dari Hutan Larangan di Peguungan Kendeng. Pada 1999, terjadi penjarahan hutan jati besar-besaran di sana menyebabkan kemungkinan gradasi habitat.”
Tak jauh beda dengan ancaman yang menimpa harimau Sumatera, satu-satunya jenis harimau yang tersisa di Indonesia, harimau Jawa, mengalami perburuan sampai habitat hancur. Hasilnya, satwa inipun kini dinyatakan punah. Kasus ini semestinya, menjadi pengalaman dan pembelajaran bersama, terutama pemerintah, agar menjaga alam (hutan) dengan baik, bukan hanya berpikir urusan eksploitasi.
Foto: Profauna

Tak jauh beda dengan ancaman yang menimpa harimau Sumatera, satu-satunya jenis harimau yang tersisa di Indonesia, harimau Jawa, mengalami perburuan sampai habitat hancur. Hasilnya, satwa inipun kini dinyatakan punah. Kasus ini semestinya, menjadi pengalaman dan pembelajaran bersama, terutama pemerintah, agar menjaga alam (hutan) dengan baik, bukan hanya berpikir urusan eksploitasi.

Saat ini, katanya, perlu kajian ulang kesaksian yang melihat harimau loreng. “Siapa, kapan, dimana dan apa profesinya?” Pemangku kebijakan, harus mengluarkan maklumat kepada siapapun baik polisi dan TNI untuk tidak mengeksekusi macan (loreng/tutul), diimbau penghalauan saja.

“Yang penting pelarangan perburuan satwa dan pelarangan penutupan sumber mata air dengan cor semen agar satwa bisa ikut minum saat kemarau,” katanya.

Menurut dia, hutan jati di Pegunungan Kendeng, sangat luas. Dari Kudus, Grobogan, Pati dan menyambung ke Blora (Randublatung). Untuk itu, kabar kemunculan harimau Jawa secara ilmiah butuh pembuktian spesifik, kamera trap, misal atau material biologis agar sahih. Juga perlu pengumpulan bukti kesaksian warga di Pegunungan Kendeng atau hutan Jati yang pernah melihat harimau Jawa.

Perhutani, katanya pernah mengaku berjumpa harimau loreng, namun takut publikasi sebab khawatir hutan jati tidak bisa ditebang. “Jika mungkin, seperti pakan ada, air ada, topografi baik, tutupan pohon dan semak baik, bisa dipasangi kamera trap.”

Terkait ancaman pertambangan kapur di kawasan hutan Pegunungan Kendeng Utara yang berada di Grobogan, Pati, Rembang dan Blora, kata Didik, seharusnya pemerintah dapat mencegah. Sebab, masih kuat kemungkinan keberadaan harimau ini. “Harus cek dokumen Amdal, untuk memasukkan data biota kompeten.”

Dia mengatakan, belajar terjadi di Jawa Timur, dulu Taman Nasional Meru Betiri juga target tambang emas. Harimau Jawa sengaja diklaim punah hingga hutan Meru Betiri bisa beralihfungsi untuk pertambangan. Ada penyatuan kementerian kala itu, Kementerian Perkebunan dn Kehutanan. “Padahal dua lokasi habitat potensial bagi harimau. Ketakutan saya akan terjadi di Pegunungan Kendeng.”

Didik mengatakan, mungkin saja pihak yang ingin menambang akan penembak jitu untuk mengeksekusi harimau diam-diam. Hingga keberadaan mereka tidak bisa dibuktikan seperti kasus 2002, harimau loreng ditembak TNI di seputaran RanduBlatung.

“Memang harus cepat-cepatan bergerak. Berat memang, sebab pemerintah sendiri pro tambang yang dianggap sebagai penghasilan besar.”


Sumber : http://www.mongabay.co.id/2015/08/17/heboh-kabar-harimau-muncul-di-pegunungan-kendeng-grobogan-ini-kata-peneliti/

Posted By Desa Saban20.11.WIB
Ditulis oleh: DESA SABAN DESA SABAN Updated at : 20.11.WIB